Pages

Selasa, 02 Juli 2013

Untuk calon bidadariku

Maafkan aku yang belum mampu menikahimu, Ukhti... 
Aku sadar bahwa aku belum mampu, Oleh karena itu status pernikahan itu masih makhruh.  
Akupun juga malu sama keluargamu. 
Jika tak mampu memberikan kepastian kepada mereka. 
Aku tak ingin membuatmu menderita karena menikah denganku. 
Meskipun aku tahu bahwa mungkin saja kehidupan seperti Ali dan Fatimah sangat kau impikan.  
Dan aku tak kuasa menahan air mataku. 
Ketika aku tak mampu membahagiakanmu.

Maafkan aku.
Saat ini aku hanya bisa mencintaimu dalam diam.
Di derasnya aliran perasaan yang terus menuju kepada kekagumanku padamu.
Bukan karena aku tidak peduli kepadamu.
Tetapi karena aku berusaha menahan keinginan hatiku.
Ketika aku belum mampu menghargai sucinya perasaan ini dengan pernikahan.

Ketika kita jatuh cinta, dan mendambakan seseorang jadi jodoh kita. . . .
Namun kita tetap diam, mengendalikan hati untuk tidak tergesa-gesa mengutarakannya, maka yang ada adalah harapan. . .
Do’a kebaikan untuknya tak lupa kita panjatkan..
Semoga dia mampu menjadi hamba yang beriman..
Mengisi hari dengan kebaikan..

Semoga saja Allah mempertemukan, dan mempersatukan di saat yang tepat..
Saat dimana hanya ada perkenalan dengan cara islam yang berakhir dengan lamaran, bukan dengan hubungan bernama Pacaran.

Jika Allah TIDAK menghendaki kita berjodoh dengannya kerana mungkin ada seseorang yang lebih baik dari kita untuknya, dan ada yang lebih baik dari dia untuk kita. . .itulah nilai kepasrahan.

emua orang berhak mencintai dan dicintai..
Tetapi bukan cinta yang tak diredhai.
Kebahagiaan yang harus dipilih seorang muslim haruslah kebahagiaan yang abadi.. Kebahagiaan yang hakiki.. Kebahagiaan yang ada disisi-Nya. Di Jannah-Nya.
Maka.. Mari saling mengingatkan dalam menatapi kesabaran..



"perasaan hati akhi banget untuk ukhti calon bidadariku"
~sekian

0 komentar:

Posting Komentar