Pages

Rabu, 28 Juli 2010

cicak boleh di bunuh looohhh

Mengapa CICAK (Fuwaisik), Si ‘Penjahat Kecil’ Diperintah Untuk Dibunuh?

Ada yang bertanya mengapa cicak diperintah untuk dibunuh? Bukannya ia
berguna untuk makan nyamuk yang justru menimbulkan penyakit (seperti demam
berdarah)? Dosa apa yang telah diperbuat binatang ini?

#Hadit Pertama:
Barang yang membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka baginya sekian-sekian kebaikan. Dan sesiapa yang membunuhnya dengan pukulan yang kedua ,maka baginya sekian-sekian kebaikan, kurang dari yang pertama tadi. Dan jika seseorang dapat membunuhnya dengan pukulan yang ketiga maka baginya sekian-sekian kebaikan, kurang dari yang kedua tadi.
Sahih: Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu-anhu, dikeluarkan oleh
Ahmad, Muslim dan lain-lain, lihat Sahih Muslim – no: 2240. (Kitab as-Salam,
Bab Dorongan membunuh cicak).

#Hadits Kedua:
Dari Amir bin Sa’ad, dari bapanya (Sa’ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya ” Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya
membunuh cicak dan beliau menamakannya ‘si penjahat kecil’(Fuwaisik)“.
(Sahih Muslim, 2094)

#Hadits Ketiga:
Hadits Aisyah radhiyallahu anha:
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nama
kepada cicak Fuwaisik yaitu sangat jahat
(HR Muslim 1290)

Hadits Keempat
Dari Ummi Syarik radiyallahu anha,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh cecak, dan beliau bersabda: ”(Binatang) itu meniupkan (api) terhadap Ibrahim alaihissalam (waktu Ibrahim dimasukkan dalam api oleh raja Namrudz). agan tau kan apa artinya bersabda (HR Bukhari)

#Hadits Kelima
Anjuran Rasulullah SAW untuk membunuh cicak. cicak adalah binatang yang sangat dipercaya oleh kaum kafir. Sebuah hadits lain
berbunyi: Dari A’isyah beliau berkata: “Sesungguhnya Rasulullah menceritakan
kepada kami bahwa Nabi Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api, tidak ada
seekor hewan pun kecuali memadamkan api dari beliau kecuali cicak. Reptil ini malah meniupkan api kepada beliau, sehingga Rasulullah memerintahkan untuk membunuhnya
” (HR: Ahmad dan An-Nasa’i)

Maka sebagai seorang muslim yang taat mendahulukan ketaatannya kepada
Allah dan RasulNya, diatas akal budi yang dipunyainya.
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah
diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: “Kami dengar dan kami taati“.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu).
Wallahu a’lam.